Ogoh-Ogoh dan Suasana Nyepi di Bali

Perayaan hari raya Nyepi identik dengan kemeriahan pawai ogoh-ogoh menurut sebagian masyarakat non Hindu. Banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara datang melihat. Bahkan sebagian wisatawan ingin merasakan suasana saat Nyepi di Bali.


Bisa dilihat kemeriahan pawai ogoh-ogoh dengan suasana Nyepi keesokan harinya. Tidak ada satupun kendaran yang melintas. Hanya sesekali pecalang(keamanan desa/banjar) melintas untuk memastikan warga agar mentaati larangan keluar rumah. Dari kemeriahan ditutup dengan suasana sepi dan hening..Luar biasa..


patung ogoh-ogoh1

Perayaan Nyepi merupakan hari raya Nyepi umat Hindu untuk memperingati pergantian tahun/tahun baru Caka. Pada hari itu umat Hindu memohon kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sanghyang Widhi Wasa untuk mensucikan Bhuana Alit(alam manusia) dan Bhuana Agung(alam semesta). 


Pelaksanaan Nyepi ada aturan yang dinamakan Catur Brata Penyepian. Seperti Amati Geni tidak menyalakan api, Amati Lelanguan tidak menghibur(bersenang-senang), Amati Lelungan tidak bepergian dan Amati Karya tidak bekerja.


Bali tetaplah Bali. Perayaan Nyepi yang seharusnya untuk introspeksi diri umat Hindu begitu menarik wiasatawan. Pawai Ogoh-Ogoh yang meriah dan suasana sepi hening keesokan hari. 


Ogoh-ogoh atau patung raksasa berwujud menyeramkan melambangkan Buta Kala(Buta Yadnya) dan unsur negatifnya biasanya dilakukan bersamaan dengan ritual Ngrupuk. Ritual ini dilaksanakan sehari sebelum nyepi. Buta Kala yang diwujudkan berbentuk boneka atau ogoh-ogoh beraneka rupa  simbol sifat negatif, sifat buruk atau kejahatan yang ada disekitar kehidupan manusia.

patung ogoh-ogoh2


Pembuatan ogoh-ogoh bisa memakan waktu berminggu-minggu sebelum Nyepi. Bahan pembuatan dari rangka bambu dan dibungkus kertas namun dengan seiring waktu pembuatan ogoh-ogoh lebih banyak dari styrofoam. Sehingga waktu pembuatan lebih cepat dan hasilnya lebih halus. Namun sekarang bahan-bahan tidak ramah lingkungan mulai ditinggalkan.

Pawai ogoh-ogoh serempak dilaksanakan sejak sore hari hingga tengah malam. Bila tiap banjar membuat satu atau dua ogoh-ogoh untuk diarak maka ada ratusan bahkan ribuan ogoh-ogoh dipertontonkan pada masyarakat khususnya wisatawan. Kemeriahan ogoh-ogoh bahkan menjadi paket wisata di beberapa hotel. 

Menonton meriahnya ogoh-ogoh beraneka rupa dan bentuk di Bali memang seru. Juga merasakan sensasi Nyepi yang benar-benar sepi dan hening. Rasakan saat di pagi hari. Suara kicauan burung mendominasi pendengaran. 

Datanglah ke Bali lihat kemeriahan pawai ogoh-ogoh dan rasakan sensasinya di saat Nyepi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan ke Pasar Sentral Nusa Dua.

Jeprat-jepret momen di Pantai Muaya Jimbaran.

Lapangan Puputan wisata murah di taman kota Denpasar