Berbagi Ala Proyekan

Mau rejeki lancar kerja di Bali. Saya pernah terkecoh dengan kalimat itu. Tanpa berpikir langsung percaya dan melaksanakan maksud dari kalimat tersebut dengan cara berangkat bersama teman ke Bali untuk bekerja. Sebenarnya rejeki itu apa? Kalau mau di kupas dan di jabarkan tentu sangat luas dan panjang. Mungkin panjangnya jalur ferry pelabuhan Lembar-PadangBai masih lebih panjang lagi haha... Dulu saya berpandangan uang sama dengan rejeki. Mungkin orang lain juga begitu. “Lumayan dapat borongan bro, lancar lagi rejekinya..”. Pemahaman yang salah. Kalau tidak dapat borongan tidak dapat rejeki. Atau kalau tidak kerja juga tidak dapat rejeki. Rejeki bukan hanya soal uang/harta atau kerja. Tanpa sadar kita setiap hari sudah diberikan rejeki oleh Allah swt. Mulai dari kontrakan kita bangun pagi, itu sudah rejeki. Dilanjut mandi tanpa antri (karena kamar mandi cuma ada dua), itu juga merupakan rejeki. Berangkat kerja dijalan tidak kena macet, rejeki lagi. Lebih lagi kalau hari

Kebutuhan hidup dijaman sekarang yang naik turun dengan gaji yang pas-pasan mana bisa menyisakan uang untuk di tabung, tengah bulan kadang sudah minta kasbon. Hal seperti itu menandakan kurang baiknya dalam mengatur keuangan. Pengeluar melebihi gaji merupakan indikasi bahwa sobat harus mulai mengatur keuangan dengan ketat. Bisa membedakan antara kebutuhan dan keperluan. Kebutuhan apa saja yang perlu dipenuhi salama sebulan. Satu contoh menyisihkan uang kontrakan/kost ini lebih penting. Dan keperluan untuk paket internet bisa cari yang lebih murahan atau sementara di tiadakan. foto gratis - Pixabay Gaji besar ataupun kecil tetap harus diatur pengeluaran. Penjual bubur bisa naik haji yang ditayangkan di TV bisa dijadikan motivasi buat sobat. Masa kalah sama penjual bubur. Lalu bagaimana memulai mengatur gajian sobat. 1. Buat Anggaran Bulanan. Tulislah apa yang sangat diperlukan selama sebulan. Seperti bayar kontrakan, cicilan sepeda motor, makan dan yang lainnya. Jangan mele